07 Oktober 2009

Fadhilah Basmallah


Yaa akhy wa ukhty fillah…
Tahu gak kenapa Baginda Rasulullah saw. mengajarkan agar umatnya memulai segala perbuatan dengan bacaan basmalah?? Termasuk membaca Al-Qur’an, makan, minum, belajar, dsb dengan bacaan basmalah? Bahkan dalam Ummul Kitab, Allah juga telah menuliskan basmalah disana…..

Well, langsung aja. Dalam kitab bernama "Hasyiyah Ala Mukhtashar Ibnu Jamrah" yang berisi pejelasan kitab Mukhtashar Shahih Bukhari, karya Syaikh Muhammad As-Sanwani, Grand Syaikh Al-Azhar Mesir yang ke-13, ditulis beberapa kisah nyata tentang keajaiban basmalah.
Di antaranya beliau menuturkan,

Suatu ketika Abu Hurairah ra., salah seorang sahabat terkenal, bertemu dengan setan penggoda orang mukmin dan setan penggoda orang kafir. Setan penggoda orang kafir itu gemuk, segar, rapi, dan memakai baju bagus. Sedangkan setan penggoda orang mukmin kurus, kering, kusut, dan telanjang.
Setan gemuk bertanya pada setan penggoda kaum mukmin yang kurus, "Kenapa keadaanmu menyedihkan, kau kurus, kering, kusut, dan telanjang?"

Setan kurus menjawab,
"Aku bertugas menggoda orang mukmin yang selalu berdzikir dan membaca basmalah menyebut nama الله. Ketika hendak makan dan minum ia membaca basmalah menyebut nama الله, maka aku tetap lapar dan haus. Ketika memakai minyak ia menyebut nama الله maka aku tetap kusut. Dan ketika memakai baju ia juga menyebut nama الله sehingga aku tetap telanjang!"

Setan gemuk menyahut,
"Kalau begitu aku beruntung. Aku bersama orang kafir yang tidak pernah menyebut nama الله. Pada waktu makan ia tidak menyebut nama Allah sehingga aku bisa makan bersamanya sampai puas. Ketika minum dia juga tidak menyebut nama الله sehingga aku bisa ikut minum. Ketika memakai minyak ia tidak menyebut nama الله sehingga aku ikut minyakan. Dan ketika memakai pakaian ia tidak menyebut nama الله sehingga aku ikut memakai pakaiannya."

***

Begitulah, betapa agung faidah membaca basmalah. Setan tidak bisa ikut makan makanan orang yang membaca "Bismillahirrahmaanirrahiim!" Bahkan dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda, bahwa rumah yang dibacakan basmalah maka setan tidak akan bercokol dan bermalam di dalamnya.
Bahkan dalam ummul kitab,

“Dengan menyebut nama الله yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” (Al-Fatihah:1)

Mempunyai maksud: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama الله. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma الله, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. الله ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama الله yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa الله Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

Intinya dalam kalimat tersebut benar-benar mengagungkan-Nya, kita mengaku bahwa tiada rahmat selain dari-Nya, dan kita mengaku bahwa kitalah hamba yang selalu membutuhkan-Nya. Benar-benar kalimat yang indah bukan? Kalau begitu pantas saja Baginda Rasulullah saw., sebagai uswatun hasanah, telah mengajarkan agar umatnya memulai segala perbuatan baiknya dengan bacaan basmalah. Kenapa? Yupz, agar perbuatan itu benar-benar penuh barakah, tidak diganggu setan dan yang terpenting adalah mendapatkan ridha dari الله Ar-Rahmaan.

Bismillahirrahmaanirrahiim… Semoga setelah ini kita selalu mengingat-Nya, menyebut asma-Nya di setiap apa yang kita kerjakan. Aamiin…
*Sumber tulisan ini diperoleh dari sini

19 September 2009

Idul Fitri 1430H




ALLAHU AKBAR...!!! ALLAHU AKBAR...!!! ALLAHU AKBAR...!!!

LAA ILAAHA ILLALLAHU , ALLAHU AKBAR...!!!

ALLAHU AKBAR WA LILLAA HILHAM. . .



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Segenap Keluarga Besar Rohis Madrasah Aliyah Negeri 2 Madiun

Mengucapkan,

SELAMAT IDUL FITRI 1430 H

Taqobalallahu Minna Wa Minkum

Minal Aidin Wal Faizin

= = Mohon Maaf Atas Segala Kesalahan= =


ALLAHU AKBAR...!!! ALLAHU AKBAR...!!! ALLAHU AKBAR...!!!



15 September 2009

Update SMADAV REV 8.1

Smadav terbaru, update 5 Maret 2010
Silahkan Download
(Klik gambar)

13 September 2009

ANSAV latest (2.0.49) for Windows


ANSAV latest (2.0.49) for Windows adalah salah satu alternatif pilihan untuk melindungi komputer anda dari berbagai macam virus.
Untuk download Ansav silahkan klik gambar disamping!

Smadav 2009 Rev. 6.3


Ini dia Anti virus Buatan Anak Bangsa yang Ampuh bgt.
Silahkan Download dan Lindungi Komputer Anda dari ancaman virus lokal.
(klik link dibawah ini untuk Download)
DOWNLOAD Smadav 2009 REV 6.3

07 September 2009

Untukmu,saudaraku aktivis da’wah penyejuk hati !!!!

Untukmu,saudaraku aktivis da’wah penyejuk hati !!!!

Tafakur....

Menata hati...

Kembali ke jalan Ilahi Rabb..........

Alhamdulillah,segala syukur terlimpah kehadirat Rabb semesta alam yang telah menganugerahkan begituu.......banyak ni’mat kepada kita. Namun pernahkah kita memikirkannya barang sejenak??? Mensyukuri segala yang ada,tersenyum dan mengucap syukur segenap jiwa...syukur karena Allah menciptakan semua ini dengan sempurna....!!!pernah bayangin ngga’ kalau diameter bumi oleh Allah dikurangi 5 km ja,,,,,dari 12.756 km menjadi 12.751 km (Aha......pasti bumi bakal gonjang ganjing ngga’ berjalan lurus pada orbitnya...weleh2)karena,setelah diteliti oleh para pakar sains, diameter bumi yang segitu,memang digunakan untuk mencapai kesetimbangan orbit dan pergerakannya..Subhanalloh....pernah bayangin juga ngga’,jika kadar hidrogen yang 70 % dan oksigen yg 21 %,serta kadar zat penyusun udara lain berubah dikiiiit ja....apa yg terjadi??????????(wah Qt pazti susah bernafazzzz, dan terjadi percampuran kadar zat yg tidak setimbang maka ledakan akan terjadi di mana2...hemmm,jangan dipercaya ya ini hanya perkiraan ja sob....)

Sobat muda,

Tersenyumlah.......

Ranah da’wah telah menantimu...perjuangan baru yang harus lebih kau kenali,menata hati menyebar kalimat Illahi,mencoba berdiri tegak diantara kerumunan yang rusak,mencoba bangkit ketika yang lain masih terpuruk dalam lubang yang dalam...dunia tak lagi seperti dulu...kini zaman telah berganti,menunjukkan tanda-tanda akhir usianya...ya tak mudah memang. Tetapi....ingat janji Allah dengan jannah yang mengalir dibawahnya sungai-sungai maka rasa sedih itupun akan berganti menjadi manisnya da’wah yang mengalir dihati...Laa Tahzan dan eratkan ukhuwah....!!!

Mahabbah.......Cintailah manusia yang kau cintai secara sederhana,Cintailah indahnya bunga yang bermekaran di taman secara sederhana,Cintailah harta dan kekayaanmu secara sederhana,Cintailah dunia dan keindahannya secara sederhana. Tapi satu hal yang pasti ! Cintailah Sang Pencipta cinta secara sempurna....karena Dia-lah yang menciptakan cinta itu...! karena Cinta-Nya lah kita bisa bernafas dibumi...karena dengan cinta Nya lah kita dapat berpijak dibumi....

Pernahkah terfikir dibenak kita,ketika raga ini terasa lelah menghadapi tantangan dan hadangan untuk kebahagiaan dunia,tak pernah kita jemu untuk mencari jalan keluar menggunakan sisa tenaga yang ada,memburu lagi dunia.....

Hingga sedikit ruangan untuk akhirat yang tersisa di relung hati kita. Ketika bertemu dengan urusan akhirat,barang sebentar saja itupun kita sudah jemu,terasa susah,terasa membebani,terasa berat,terasa lama...............!!!!!(ketahuan neh....sob!!!!)

Bila mengejar dunia,menjadikannya sebagai tujuan utama,maka tak kan pernah ada habisnya......Apalah artinya menggenggam ratusan lembar uang ,kalau tangan tak lagi digunakan untuk bertasbih memuji Allah?apalah artinya kepala yang menjadi tegak karena jabatan jikalau dahi tak lagi bersujud dihadapanNya?apalah arti harta bertumpuk tapi terasa hampa,hati seperti mati rasa.....

Carilah olehmu apa-apa yang telah Allah karuniakan kepadamu untuk negeri akhirat dan jangan engkau lalaikan bagianmu didunia”(Q.S Al-Qashas : 77)

Jadi......mana prioritas kita ?????


Senandung Kampus Hijauku


"Senandung Kampus Hijauku"

Karya : Tri Rahma Dina Yanti
(MAN 2 Madiun)


Tersebar deraian alunan alam
Menjawab tantangan zaman
Terkepung oleh luka-luka yang menyibak

Remaja...................................
Jika ada waktumu untuk melabuh dan bersandar
Merajut segala cita
Menanti segala asa
Tuk jadikan harap menjadi nyata....

Maka jangan hentikan labuhanmu pada tempat yang keliru
Menuntut segala ilmu
Menjawab segala tantangan dunia
Dengan ilmu,amal dan ikhlasmu

Kampus hijau ada harap kami disini
Menjadi insan yang dicintai ILLAHI
Membaktikan diri untuk negeri
Kampus hijau laksana ibu kandungku



05 September 2009

Shalat Tarawih 20 Raka'at


Man Qooma Romadhona Iimaanan Wahtisaaban Ghufiro lahu ma taqoddama min Dzanbih ( Barang siapa dia qiyamur Romadhon dengan Iman dan mengharap ridho Alloh maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu ). HR Bukhori.

Imam Ash Shon’aniy dalam Subulussalam berkata, ampunan dosa yang dijanjikan dalam hadits diatas hanya akan diberikan apabila kita menjalankan qiyamur Romadhon sebulan penuh. Qiyamur Romadhon atau yang lebih dikenal dengan sholat tarawih adalah sebuah ibadah yang hanya dilakukan di dalam bulan romadhon saja.

Nabi Muhammad Saw dalam hadits diatas memberikan garansi ampunan dari dosa-dosa yang telah lalu, apabila kita dapat mengerjakannya dengan penuh keimanan kepada Alloh disertai dengan hanya mengharapkan ridhonya semata. Imam Muhyiddin An Nawawi mengatakan bahwa dosa yang akan mendapat maghfiroh dari Alloh swt adalah dosa-dosa kecil yang bersangkutan dengan haqqulloh, adapun dosa-dosa besar dan yang bersangkutan dengan haqqul adam maka disyaratkan taubat dan memohon maaf kepada yang bersangkutan.

Lalu berapa rekaatkah sholat tarawih yang sesuai tuntunan Nabi Saw ?

Para pakar hadits berbeda pendapat tentang bilangan rekaat dalam sholat tarawih, sebab apabila merunut pada hadits di atas, Nabi Saw tidak memberikan batasan khusus tentang bilangan rekaat tarawih.

Syaikh Nashiruddin Al Albani dalam kitabnya Risalah At Tarawih dengan sangat radikal mengatakan bahwa sholat tarawih lebih dari sebelas rekaat seperti melaksanakan sholat dzuhur lima rekaat, mafhumnya menurut al albani melakukan sholat tarawih lebih dari sebelas rekaat hukumnya haram, sebagaimana haramnya melakukan sholat dzuhur lima rekaat dan dianggap bid’ah.

Padahal ulama-ulama sholih pada zaman dahulu tidak ada satupun yang saling cemooh masalah bilangan rekaat tarwih ini meskipun mereka berbeda pendapat. Imam Syafi’i misalnya beliau lebih menyukai sholat tarawih 20 rekaat, namun tidak ada kesempitan bagi orang yang menjalankannya diluar 20 rekaat itu. ( ungkapan ini dapat dilihat dalam Fathul Bari Karya Ibnu Hajjar Al Asqolaniy )

Imam Ahmad Bin Hanbal juga berkata ketika beliau ditanya oleh Muhammad Bin Nashr Al Marwazi tentang variasi sholat tarawih, bahwa variasi sholat tarawih itu ada 40 macam dan beliau tidak memberikan penilaian terhadap salah satupun dari variasi-variasi itu. Pernyataan para ulama mujtahid mutlak tersebut menunjukkan bahwa umat islam boleh menjalankan sholat tarawih berapa saja, karena tidak ada ketetapan baku dari Nabi mengenai hal itu.

Memang ada ulama yang menyatakan bahwa sholat tarawih 20 rekaat itu merupakan ijma’ ( konsensus ) para sahabat, seperti Imam Ibnu Abdil Barr, Imam Ibnu Taymiyah dan Imam Ibnu Qudamah, kendati demikian mereka toh tidak pernah melarang atau mengharamkan pelaksanaan sholat tarawih diluar 20 rekaat.

Bahkan Ibnu Taymiyah dalam kitab Al Fatawa ( II/2 ) berkata,” Sesungguhnya jumlah rekaat qiyam Romadhon itu tidak memiliki batasan yang jelas dari Nabi. Meskipun ada keterangan yang mengatakan bahwa nabi menjalankan qiyamullail di bulan Romadhon dan diluar ramadhan tidak lebih dari 13 rekaat. Tetapi dalam sholat tersebut beliau memanjangkan bacaannya. Baru kemudian ketika Umar mengumpulkan orang-orang bermakmum kepada Ubay bin Kaab untuk melakukan sholat tersebut, Ubay melakukan sholat tarawih dengan 20 rekaat dengan tiga witir. Dalam sholat itu Ubay memendekkan bacaannya sesuai dengan jumlah rekaat yang ditambahnya. Hal itu bertujuan untuk meringankan jamaah daripada memperpanjang satu rekaat.

Ungkapan di atas adalah mengindikasikan bahwa melaksanakan sholat tarawih 20 rekaat ataupun 11 rekaat diperbolehkan dan tidak haram sebagaimana yang dikatakan oleh Albani, yang terpenting adalah bacaannya tartil, tidak tergesa-gesa dan hati dapat khusyu’ menghadap Alloh, Insya Alloh maghfiroh Alloh sebagaimana yang dijanjikan Nabi akan dapat kita raih.

Di zaman sekarang ini, sudah bukan eranya lagi mempersoalkan bilangan tarawih, apalagi sampai melontarkan kata-kata bid’ah bagi saudara kita yang tidak sejalan, sebab masalah ini telah selesai dibahas dan diteliti oleh ulama-ulama Islam berabad-abad yang lampau.
*Sumber : tanbihun.com

Manfaat Kentut


Seorang doktor asal Perancis menyarankan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Perancis, untuk memberanikan diri membuang gas, baik dari mulut maupun dari ‘bawah’, untuk mengurangi resiko kanker.

Frederic Saldmann menghimbau masyarakat Perancis untuk bisa bersantai dalam menjalani hidup. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga kesehatan mereka sendiri.

Cara bersantai yang dimaksud Saldmann adalah keberanian untuk mengeluarkan kentut, sendawa dan keringat. Dilansir melalui Ananova, Sabtu (3/5/2008), Saldmann memberikan tips kepada masyarakat Perancis untuk membuang semua larangan sosial yang diadopsi dari budaya Inggris yang tidak memperbolehkan orang-orang untuk bersendawa, kentut dan atau mengeluarkan keringat secara sembarangan.


“Membuang produksi gas di dalam tubuh sebanyak 2 liter dalam sehari merupakan hal yang natural. Sedangkan menahan pembuangan gas tersebut akan sangat berbahaya bagi kelangsungan usus besar,” ujar Saldmann yang ditulis dalam bukunya Le Grand Menage.

Gas yang terdapat dalam tubuh tersebut akan keluar melalui dua cara yaitu melalui atas (mulut) yang diistilahkan menjadi sendawa dan dari lubang bawah atau istilahnya kentut. Saldmann menganjurkan agar semua orang bisa spontan mengeluarkan keduanya, kapan pun mereka menginginkannya, dibanding harus dengan cara sembunyi-sembunyi.

Hal ini, lanjutnya, merupakan cara terbaik untuk mengurangi resiko hiatal hernia (turun berok) yang biasanya mengidap di kalangan orang-orang Perancis dan Eropa.

Mempertahankan udara di dalam perut akan meningkatkan penyakit jantung yang sekaligus menyebabkan resiko kanker di pembuluh makanan. Meningkatnya penyakit ini diprediksi Saldmann karena kurangnya orang-orang melakukan kentut dan sendawa.

Dr Saldmann juga menyarankan untuk membuang obat keringat karena menurutnya menghalangi keringat yang keluar sama halnya dengan menghentikan toxin atau racun untuk keluar dari dalam tubuh. Selain mengharuskan kentut, sendawa dan berkeringat.

Saldmann juga menghimbau warga Perancis untuk mengurangi konsumsi permen karet, tidak boleh makan sambil berjalan dan mengurangi konsumsi minuman bersoda.
*sumber : Tanbihun.com

Niat Puasa, Qadha puasa dan lain-lain

Assalamualaikum wbt…

Saya telah mencari jawapan di ruangan arkib tapi masih ada beberapa soalan yg masih saya keliru berkenaan hal puasa ini. Diharap pihak Al-Ahkam atau sesiapa saja dapat membantu saya.

1) Bagaimanakah niat puasa sunat dan niat qada puasa? (saya ada mencari dalam beberapa buku agama, cuma yg diterangkan niat puasa Ramadhan sahaja).

2) Apakah hukum berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung ketika mengambil wuduk di bulan puasa?

3) Benarkah pernyataan seperti di bawah ini:

a) Menelan air liur tidak batal puasa kecuali air liur di antara 2 bibir?
b) Menelan hingus/kahak batal puasa kerana ianya boleh dihindar?
c) Menggosok gigi, miswak dan berkumur tidak batal puasa asalkan tidak sampai masuk ke dalam perut?
d) Masuk air ke dalam telinga tidak batal puasa?
e) Keluar mani kerana mimpi ketika tidur di siang hari bulan puasa, tidak batal puasa tetapi kena mandi wajib?
f) Utk menggantikan puasa Ramadhan yg ditinggalkan dahulu, memadai dgn qada saja, tidak perlu bayar fidyah?
g) Boleh berpuasa di Hari Syak jika ianya kebetulan jatuh pada hari kebiasaan kita berpuasa sunat seperti puasa sunat hari Isnin dan Khamis?

Wassalam….jawapan:wa’alaikumussalam


Alhamdulillah. Kami akan cuba menjawab soalan sdr Al-Hafiz dengan kadar kemampuan yang ada, Insyaallah.

1) Bagaimanakah niat puasa sunat dan niat qada puasa?
- Niat merupakan azam untuk melakukan sesuatu ibadat, dan letaknya di hati. Jika anda berazam ingin melakukan qadha’ puasa sebelum menjelang fajar, maka itulah yang dikatakan niat. Ini sudah memadai dan tidak perlu melakukan lafaz niat.

2) Apakah hukum berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung ketika mengambil wuduk di bulan puasa?
- Imam al-Bukhari didalam sahihnya menyatakan hadith :-

إذا توضا فليستنشق بمنخره الماء
“Apabila seseorang mengambil wudhu’ maka hendak beristinsyaq (masuk air kedalam hidung)” – bermaksud ‘Tidak dibezakan diantara orang yang berpuasa dan tidak berpuasa’ (Fath al-Bari, 7/62). Dr Yusuf al-Qaradhawi menyebut bahawa ada dikalangan salaf mengatakan ia tidak membatalkan puasa tetapi perbuatan tersebut dilarang.

3) Benarkah pernyataan seperti di bawah ini:

a) Menelan air liur tidak batal puasa kecuali air liur di antara 2 bibir?
- Benar, Menelan air liur didalam mulut tidak membatalkan puasa. Ibn Qudamah mengatakan bahawa perkara ini agak sukar dielakkan sepertimana debu dijalan atau dilantai (al-Mughni 3/16). Jika lidah yang mengandungi air liur terjulur keluar sebentar dan masuk kembali, ia tidak membatalkan puasa, oleh kerana pergerakan lidah dikira sebagai sebahagian dari pergerakan mulut.(Haashiyat Qalyoobi, 2/72).

- Menurut Mazhab Syafie, air liur yang diluar mulut atau berada diantara 2 bibir menelannya boleh membatalkan puasa, kerana perkara ini boleh dielakkan.

b) Menelan hingus/kahak batal puasa kerana ianya boleh dihindar?
- Tidak batal puasa menurut Lajnah al-Daa’imah (1/270) kerana hukum menelan lendir hingus semasa puasa adalah sama hukum telan air liur. Ulama’ menasihatkan agar lendir (mucus) tersebut dikeluarkan kerana menurut Sheikh Utsaimin lendir ini sebagai sesuatu benda yang kotor, dan tidak wajar ditelan.

c) Menggosok gigi, miswak dan berkumur tidak batal puasa asalkan tidak sampai masuk ke dalam perut?
- Tidak batal puasa kalau bersiwak, menggosok gigi atau berkumur dengan syarat tidak menelan air tersebut. Syiekh bin Baaz mengatakan boleh menggunakan ubat gigi asalkan dapat mengelak dari menelannya (Fataawa Bin Baaz, 4/247). Syeikh Ibn Utsaimin mengatakan, lebih elok memberus gigi diwaktu malam (Al-Sharh al-Mumti, 6/407, 408).

d) Masuk air ke dalam telinga tidak batal puasa?
- Syiekh Ibn Taimiyah mengatakan bahawa menggunakan ubat mata (eyedrops) dan ubat telinga (eardrops) tidak membatalkan puasa (Majmu’ Fataawa, 25/233, 25/245).

e) Keluar mani kerana mimpi ketika tidur di siang hari bulan puasa, tidak batal puasa tetapi kena mandi wajib?
- Syiekh Ibn Qudaamah menyatakan bahawa :’Jika seseorang mengalami mimpi sehingga terkeluar mani tidak membatalkan puasa, kerana ini merupakan tindakan tidak sengaja dari pihaknya; sama seperti kes sesesuatu yang yang keluar dari tekaknya semasa di sedang tidur’ (al-Mughni, 3/22). Maka hendaklah dia meneruskan puasa dan mandi (wajib) menghilangkan janabah.

f) Utk menggantikan puasa Ramadhan yg ditinggalkan dahulu, memadai dgn qada saja, tidak perlu bayar fidyah?
- Pendapat ini (Qadha’ tanpa fidyah) didokong oleh al-Nakha’i, Abu Hanifah dan sahabat2nya. Syiekh Dr Yusuf al-Qardhawi dialam kitab Fiqh al-Shiyam mengatakan bahawa hukum mengqadha’ dan membayar fidyah tidaklah datang dari dalil yang sahih dan hanya melalui atsar para sahabat. Hendaklah kita mengambil dari sahabat perkara2 yang berkenaan dengan sunnah dan bukan perkara wajib, sebab yang wajib memerlukan dalil dari Rasulullah .

g) Boleh berpuasa di Hari Syak jika ianya kebetulan jatuh pada hari kebiasaan kita berpuasa sunat seperti puasa sunat hari Isnin dan Khamis?
- Dr Mustafa al-Bugha (Fiqh al-Manhaji, 1/361) mengatakan bahawa tidak boleh berpuasa pada hari syak, sebagaimana dithabitkan dari hadith Abu Daud #2334 dan al-Tirmudzi (686) :-

وقال عمار بن ياسر من صام اليوم الذي يُشك فيه فقد عصى أبا القاسم صلى الله عليه وسلم
“Ammar ibn Yaasir berkata : barangsiapa berpuasa pada hari syak oleh manusia maka dia telah mengkianati Abu al-Qaasim (Rasulullah )”

Al-Hafiz Ibn Hajar berkata :”difahami dari perkara ini bahawa adalah haram berpuasa pada hari syak, kerana Sahabat tidak akan berkata demikian berdasarkan pandangan pribadi, maka riwayat yang sedemikian mempunyai status yang sama dengan marfu’ hadith.”

WA. wassalam
*sumber : soaljawab.wordpress.com

Tips Cara Mendeteksi PENYAKIT Lewat JARI KUKU Tangan! Kiat Sehat MURAH Namun Efektif Dan Diakui Secara MEDIS!


Tips cara mendeteksi penyakit dengan mengamati jari kuku tangan ini merupakan cara yang murah namun efektif dan diakui secara medis.

Mendeteksi penyakit sedari dini sangatlah penting agar dapat diketahui di awal perkembangannya dan dapat ditangani secara maksimal. Presentase kesembuhan akan jauh lebih baik dan mudah-mudahan biaya pengobatannya dapat ditekan seminimal mungkin.

Kesehatan memang bukanlah suatu hal yang boleh diremehkan. Dalam kondisi sehat dan prima, manusia cenderung lupa menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar. Namun saat kondisi badan sedang sakit dan cara kerja organ tubuh tidak berjalan dengan normal, barulah disadari bahwa betapa pentingnya menjaga kesehatan dan ternyata mahal sekali harga yang harus dibayar agar dapat sembuh.

Agar jangan sampai terlambat dan bangkrut karena penyakit, baca sampai habis ya tips murah efektif cara mendeteksi penyakit lewat jari kuku tangan berikut ini. Jangan lupa simak tips kiat kesehatan lainnya mengenai cara mencegah stroke dengan makan pisang dan rajin makan coklat demi kesehatan jantung. Cara sehat namun tetap murah ini mudah-mudahan bermanfaat.

Deteksi Penyakit Lewat Kuku

Mengenali penyakit lewat kuku mungkin bisa jadi alternatif untuk mengetahui penyakit apa yang sedang bersarang dalam tubuh sebelum Anda memutuskan untuk berkunjung ke dokter.

Setiap orang memiliki tipe kuku yang berbeda, mulai dari tekstur, warna hingga kekuatannya. Dan setiap jenis kuku memiliki arti tersendiri, terutama dalam kaitannya dengan jenis penyakit.

"Kuku adalah jendela ke dalam tubuh seseorang. Melalui kuku dapat terlihat kemungkinan penyakit apa saja yang sedang berproses dalam tubuh," ujar Andrea Cambio, MD, FAAD dari American Academy of Dermatology (AAD), seperti dikutip dari Aolheath, Selasa (1/9/2009).

Kunjungi dermatolog atau ahli diagnosis kulit untuk lebih meyakinkannya, terutama jika kuku sudah terlihat tidak normal, seperti tanda-tanda berikut.http://besteasyseo.blogspot.com/

Garis pada kuku
Ketika sebuah garis kecil muncul secara vertikal atau horizontal pada kuku, jangan panik karena itu adalah salah satu tanda penuaan pada seseorang. Bisa jadi juga itu hasil luka, infeksi jamur atau penyakit kulit seperti psoriasis.

Namun waspadalah bagi mereka yang tidak memiliki kemungkinan-kemungkinan itu, karena bisa jadi garis itu adalah tanda penyakit yang berhubungan dengan pernafasan, kurang nutrisi atau keracunan arsenik atau bahkan serangan jantung.

"Tanda garis di permukaan kuku sebenarnya normal, tapi jika warnanya sudah kuning, garisnya menebal, kaku dan rapuh, itu pertanda yang tidak baik," ujar Susan Van Houten RN.

Warna yang pucat
Kuku yang berwarna pucat adalah indikator kurangnya nutrisi, anemia dan kekurangan besi serta vitamin dan mineral lainnya. Ibu hamil cenderung memiliki kuku yang berwarna pucat dan sebaiknya memeriksakan rutin ke dokter.

Kuku putih atau kuku bernoda putih
Sedikit bintik atau noda putih menurut Van Houten adalah hal yang normal dan bisa hilang dalam beberapa hari atau minggu, tapi jika hampir seluruh permukaan kuku dipenuhi noda putih, itu adalah gejala White Nail Syndrome atau leukonychia yang merupakan pertanda masalah serius.

Berdasarkan National Library of Medicine, sindrom tersebut merupakan pertanda penyakit jantung, gagal ginjal, radang paru atau terjadinya hypoalbuminemia yaitu kondisi darah pada orang anemia.

Kuku coklat
Orang yang memiliki kulit gelap cenderung memiliki kuku coklat, tapi bagi mereka yang berkulit terang tapi memiliki kuku coklat, waspadalah karena itu adalah pertanda kurang gizi, efek samping obat, atau bahkan melanoma yang menyebabkan kanker kulit.

Bentuk kuku berubah
Jika Anda perhatikan kuku penderita paru-paru, liver atau tiroid, Anda mungkin akan menemukan ujung jari dan kuku yang membengkak dan menonjol. "Kukunya membentuk kurva dan lebih licin dan berkilat dari orang lain umumnya," Van Houten.

Kuku kebiru-biruan
Efek samping medis bisa jadi penyebab kuku kebiru-biruan, tapi kurang oksigen dalam sistem metabolisme tubuh juga bisa memicu hal itu. Orang-orang dengan asma, anemia, kedinginan, dan penyakit shock umumnya mempunyai kuku kebiru-biruan.

Kuku kuning
Permukaan kuku yang berwarna kuning adalah tanda dari kebiasaan merokok. Namun jika Anda tidak punya kebiasaan merokok, warna itu mungkin muncul karena penyakit kanker dan paru-paru yang kronis.

Ada banyak lagi penyakit yang dapat dikenali lewat kuku, periksakan keganjilan dan ketidaknormalan yang Anda temukan pada kuku dan tanyakan pada ahlinya sebelum sesuatu yang buruk menimpa Anda. Oleh: detik.com.

04 September 2009

DOA KETIKA MARAH

Doa Ketika Marah

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.

“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.”

(HR. Al-Bukhari 7/99, Muslim 4/2015)

DOA PENAWAR HATI YANG DUKA

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” [HR. Al-Bukhari 7/158. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam senantiasa membaca doa ini, lihat kitab Fathul Baari 11/173]

01 September 2009

Jadwal Shalat


Assalamu'alaikum Wr Wb
Untuk melihat jadwal shalat di kota anda silakan klik link di bawah ini
"LIHAT JADWAL SHALAT"

Kitab Puasa

1. Keutamaan bulan Ramadan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu. (Shahih Muslim No.1793)

2. Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari). (Shahih Muslim No.1795)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Ramadan), maka hendaklah engkau memulai puasa. Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Syawal), maka hendaklah engkau berhenti puasa. Dan apabila tertutup awan, maka hendaklah engkau berpuasa selama 30 hari. (Shahih Muslim No.1808)

3. Larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum bulan Ramadan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa. (Shahih Muslim No.1812)

4. Bulan yang berjumlah 29 hari

Hadis riwayat Ummu Salamah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. pernah bersumpah tidak akan menemui sebagian istri-istrinya selama sebulan. Dan setelah 29 hari berlalu, beliau datang menemui mereka. Kemudian beliau ditanya: Wahai Nabi! Baginda bersumpah tidak akan menemui kami selama satu bulan. Mendengar itu, beliau bersabda: Sesungguhnya bulan itu berjumlah 29 hari. (Shahih Muslim No.1816)

5. Arti pernyataan Nabi saw. bahwa dua bulan yang terdapat hari raya, jumlah harinya tidak berkurang

Hadis riwayat Abu Bakrah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Dua bulan yang terdapat hari raya, harinya tidak berkurang; hari raya Ramadan dan bulan Zulhijah. (Shahih Muslim No.1822)

6. Waktu berpuasa dimulai sejak terbitnya fajar dan seseorang dibolehkan makan dan lainnya sampai terbit fajar, sifat fajar yang berkaitan dengan masuknya waktu berpuasa serta masuknya waktu salat subuh dan sebagainya

Hadis riwayat Adi bin Hatim ra.:
Ketika turun ayat: Sehingga nyata bagimu benang yang putih dari benang yang hitam, yaitu fajar, maka Adi bin Hatim berkata kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, sungguh saya meletakkan benang berwarna putih dan benang berwarna hitam di bawah bantalku, sehingga aku dapat mengenali antara waktu malam dan waktu siang hari. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya bantalmu itu sangat lebar. Sesungguhnya yang dimaksud adalah hitamnya (gelapnya) malam dan putihnya (terangnya) siang pada saat fajar. (Shahih Muslim No.1824)

Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Ketika turun ayat: Makan dan minumlah hingga nyata bagimu benang yang putih dari benang yang hitam. Beliau berkata: Seorang lelaki mengambil seutas benang yang berwarna putih dan seutas benang berwarna hitam. Lalu ia makan sampai kedua benang tersebut kelihatan jelas olehnya, sampai akhirnya Allah menurunkan ayat kelanjutannya Pada waktu fajar, sehingga persoalannya menjadi jelas. (Shahih Muslim No.1825)

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda bahwa ketika Bilal mengumandangkan azan pada malam hari, maka makan dan minumlah kalian sampai engkau mendengar azan yang dikumandangkan oleh Ibnu Ummu Maktum. (Shahih Muslim No.1827)

Hadis riwayat Ibnu Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah sekali-kali azan Bilal itu mencegah salah seorang di antara kalian untuk makan sahur, karena Bilal mengumandangkan azan atau memanggil pada malam hari adalah untuk mengingatkan orang yang sedang salat qiyam (akan dekatnya waktu fajar) dan untuk membangunkan orang yang masih tidur. Selanjutnya beliau bersabda: Janganlah engkau hiraukan ucapan seseorang bahwa fajar itu begini begini sambil membenahi letak tangannya kemudian mengangkatnya ke atas, sesungguhnya fajar yang dimaksud ialah begini, sambil merenggangkan celah di antara kedua jarinya. (Shahih Muslim No.1830)

7. Keutamaan sahur, sunat mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan. (Shahih Muslim No.1835)

Hadis riwayat Zaid bin Tsabit ra., ia berkata:
Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan lima puluh ayat. (Shahih Muslim No.1837)

Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Orang-orang itu senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. (Shahih Muslim No.1838)

8. Keterangan waktu berakhirnya puasa dan berlalunya waktu siang

Hadis riwayat Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Ketika malam datang, siang pergi dan matahari pun terbenam, maka saat itulah orang yang berpuasa mulai berbuka. (Shahih Muslim No.1841)

Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra., ia berkata:
Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. di bulan Ramadan. Ketika matahari terbenam, beliau bersabda: Wahai fulan, singgahlah dan siapkanlah hidangan buat kami! Orang yang disuruh berkata: Wahai Rasulullah, bukankah sebaiknya baginda tangguhkan sebentar? Rasulullah saw. bersabda: Singgahlah dan siapkan hidangan buat kami! Kemudian ia singgah dan menyiapkan hidangan, lalu ia memberikannya kepada beliau. Nabi saw. meminumnya, kemudian bersabda sambil memberikan isyarat kedua tangannya: Jika matahari sudah terbenam di arah sana dan malam sudah datang dari arah sana, maka orang yang berpuasa boleh berbuka. (Shahih Muslim No.1842)

9. Larangan puasa wishal (sambung)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Nabi saw. melarang puasa sambung (terus-menerus tanpa berbuka). Para sahabat bertanya: Bukankah baginda sendiri melakukan puasa wishal? Nabi saw. menjawab: Sesungguhnya aku tidak seperti kalian. Aku diberi makan dan minum. (Shahih Muslim No.1844)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang puasa sambung. Kemudian salah seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bukankah baginda sendiri melakukan puasa wishal? Beliau bersabda: Siapa di antara kalian yang seperti aku? Sesungguhnya di malam hari aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku. Ketika mereka enggan menghentikan puasa sambung, beliau sengaja membiarkannya sehari sampai beberapa hari. Kemudian pada hari berikutnya, mereka melihat bulan (tanda masuk bulan Ramadan). Rasulullah saw. lantas bersabda: Kalau bulan itu tertunda datangnya, niscaya akan aku tambah lagi berpuasa sambung buat kalian sebagai pelajaran bagi mereka, karena mereka enggan berhenti puasa sambung. (Shahih Muslim No.1846)

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah mengerjakan salat di bulan Ramadan. Kemudian aku datang ikut salat di samping beliau. Kemudian datang lagi orang lain dan ikut pula mengerjakan di sampingku dan seterusnya, sampai kira-kira sebanyak sepuluh orang. Ketika Rasulullah saw. merasa akan keberadaan kami di belakangnya, beliau meringankan salat kemudian pulang ke rumah untuk melanjutkan salat yang masih tersisa. Pagi harinya aku tanyakan hal itu kepada beliau: Apakah semalam engkau sengaja memberikan pelajaran kepada kami? Beliau menjawab: Betul, itulah alasan yang membuat aku melakukan seperti itu. Anas berkata: Kemudian Rasulullah saw. melakukan puasa sambung. Hal itu terjadi di akhir bulan Ramadan. Mengetahui hal itu maka ada beberapa orang sahabat yang ikut berpuasa sambung. Rasulullah saw. kemudian bersabda: Apakah mereka mau ikut berpuasa sambung bersamaku? Sesungguhnya kalian tidak seperti aku. Demi Allah, seandainya bulan ini dipanjangkan untukku, niscaya aku akan terus berpuasa biar hal itu menjadi pelajaran bagi mereka yang keras kepala. (Shahih Muslim No.1848)

10. Boleh ciuman dalam keadaan puasa dengan syarat tidak membangkitkan nafsu

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Adalah Rasulullah saw. mencium salah seorang istri beliau dan beliau sedang berpuasa lalu istrinya tersenyum. (Shahih Muslim No.1851)

Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah ra.:
Bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw.: Bolehkah orang yang sedang berpuasa itu berciuman (dengan istrinya)? Rasulullah saw. menjawab: Tanyakan saja kepada Ummu Salamah. Kemudian ia (Ummu Salamah) memberitahukan kepadanya bahwa Rasulullah saw. melakukannya. Umar bin Abu Salamah lalu berkata: Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah mengampuni dosa baginda yang lalu dan yang akan datang? Rasulullah saw. bersabda padanya: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takwa kepada Allah dari kalian. (Shahih Muslim No.1863)

11. Sah puasa orang yang masih junub pada waktu fajar

Hadis riwayat Aisyah ra. dan Ummu Salamah ra. berkata:
Rasulullah saw. pernah bangun pagi hari dalam keadaan junub bukan karena mimpi kemudian beliau terus berpuasa. (Shahih Muslim No.1864)

12. Diharamkan bersetubuh di siang hari bulan Ramadan bagi yang berpuasa dan wajib membayar kifarat yang sangat berat. Keterangan bahwa kifarat tersebut harus dilaksanakan bagi yang mampu atau tidak mampu dan bagi yang tidak mampu tanggungan kifarat tersebut ditunggu sampai mampu

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Seorang lelaki datang menemui Nabi saw. dan berkata: Celaka saya, wahai Rasulullah. Beliau bertanya: Apa yang membuat engkau celaka? Lelaki itu menjawab: Saya telah bersetubuh dengan istri saya di siang hari bulan Ramadan. Beliau bertanya: Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan seorang budak? Ia menjawab: Tidak punya. Beliau bertanya: Mampukah engkau berpuasa selama dua bulan berturut-turut? Ia menjawab: Tidak mampu. Beliau bertanya lagi: Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memberi makan enam puluh orang miskin? Ia menjawab: Tidak punya. Kemudian ia duduk menunggu sebentar. Lalu Rasulullah saw. memberikan sekeranjang kurma kepadanya sambil bersabda: Sedekahkanlah ini. Lelaki tadi bertanya: Tentunya aku harus menyedekahkannya kepada orang yang paling miskin di antara kita, sedangkan di daerah ini, tidak ada keluarga yang paling memerlukannya selain dari kami. Maka Rasulullah saw. pun tertawa sampai kelihatan salah satu bagian giginya. Kemudian beliau bersabda: Pulanglah dan berikan makan keluargamu. (Shahih Muslim No.1870)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Celaka aku. Rasulullah saw. bertanya: Kenapa? Lelaki tadi menjawab: Aku telah menggauli istriku pada siang hari bulan Ramadan. Rasulullah saw. bersabda: Bersedekahlah untuk itu, bersedekahlah. Tetapi laki-laki tadi berkata: Aku tidak memiliki apa-apa. Lalu beliau menyuruhnya duduk sejenak. Kemudian beliau memberikan kepadanya dua keranjang makanan dan menyuruhnya untuk menyedekahkannya. (Shahih Muslim No.1873)

13. Boleh berpuasa atau berbuka di siang hari bulan Ramadan bagi yang bepergian bukan untuk maksiat apabila jarak perjalanan minimal kira-kira 45 km, dan bagi orang yang mampu lebih baik berpuasa dan bagi yang keberatan boleh tidak puasa

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bepergian pada tahun penaklukan kota Mekah di bulan Ramadan. Beliau tetap berpuasa hingga tiba di daerah Kadid, beliau tidak berpuasa. Dan para sahabat Rasulullah saw. selalu mengikuti kejadian demi kejadian karena perintahnya. (Shahih Muslim No.1875)

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Adalah Rasulullah saw. pada suatu perjalanan melihat seorang laki-laki dikerumuni orang banyak sehingga ia hampir-hampir tidak dapat dikenali. Kemudian beliau bertanya: Ada apa dengannya? Para sahabat menjawab: Dia sedang berpuasa. Rasulullah saw. bersabda: Bukan termasuk kebaikan kalian berpuasa dalam perjalanan. (Shahih Muslim No.1879)

Hadis riwayat Anas Bin Malik ra.:
Anas ra. pernah ditanya tentang berpuasa pada bulan Ramadan dalam perjalanan? Dia menjawab: Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. pada bulan Ramadan, yang berpuasa tidak mencela yang tidak puasa dan yang tidak puasa juga tidak mencela yang berpuasa. (Shahih Muslim No.1884)

14. Pahala orang yang tidak puasa dalam perjalanan jika ia menangani suatu pekerjaan

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Kami pernah bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan. Di antara kami ada yang tetap berpusa dan ada pula yang tidak puasa. Kami singgah di sebuah tempat saat hari sedang panas sekali. Di antara kami yang paling banyak mendapat naungan ialah orang-orang yang berpakaian lengkap, sementara orang-orang yang tidak berpakaian lengkap mereka melindungi kepalanya dari teriknya matahari dengan menutupkan tangannya ke atas. Maka orang-orang yang berpuasa berjatuhan (karena lemah) dan mereka yang tidak puasa masih dapat tegak berdiri. Mereka kemudian mendirikan tenda-tenda dan memberikan minum unta-unta. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Orang-orang yang berbuka hari ini pergi membawa pahala. (Shahih Muslim No.1886)

15. Memilih puasa atau tidak puasa dalam bepergian

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Hamzah bin Amru Al-Aslami bertanya kepada Rasulullah saw. tentang puasa dalam perjalanan, maka beliau menjawab: Jika engkau mau, berpuasalah dan jika engkau tidak mau, maka boleh tidak puasa. (Shahih Muslim No.1889)

Hadis riwayat Abu Darda ra., ia berkata:
Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. di bulan Ramadan pada hari yang sangat panas, sehingga sampai sebagian kami terpaksa harus menutupkan tangan pada kepalanya, karena teriknya matahari. Kami semua tidak ada yang berpuasa kecuali Rasulullah saw. dan Abdullah bin Rawahah. (Shahih Muslim No.1892)

16. Sunat berbuka bagi orang yang beribadah haji pada hari Arafah di Arafah

Hadis riwayat Ummul Fadhel binti Harits ra.:
Bahwa beberapa orang berdebat di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Rasulullah saw. Sebagian mereka ada yang mengatakan bahwa pada hari itu beliau berpuasa, sebagian mengatakan bahwa pada hari itu beliau tidak berpuasa. Kemudian aku mengirimkan segelas susu kepada beliau yang wukuf dekat untanya di Arafah. Ternyata beliau meminumnya (beliau tidak puasa). (Shahih Muslim No.1894)

Hadis riwayat Ummul Fadhel ra., ia berkata:
Beberapa orang sahabat Rasulullah saw. merasa ragu akan hukum puasa hari Arafah, sedangkan kami di sana bersama Rasulullah saw. Maka aku mengirimkan secangkir susu kepada beliau, sewaktu beliau berada di Arafah lalu beliau meminumnya (tidak puasa). (Shahih Muslim No.1895)

17. Puasa pada hari Asyura'

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Adalah kaum Quraisy pada zaman Jahiliyah selalu berpuasa pada hari Asyura' dan Rasulullah saw. juga berpuasa pada hari itu. Ketika beliau hijrah ke Madinah, beliau tetap berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabat untuk berpuasa pada hari itu. Namun ketika diwajibkan puasa bulan Ramadan, beliau bersabda: Barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah dan barang siapa yang tidak ingin berpuasa, maka ia boleh meninggalkannya. (Shahih Muslim No.1897)

Hadis riwayat Abdullah Ibnu Umar ra.:
Bahwa orang-orang Jahiliyah dahulu selalu berpuasa pada hari Asyura'. Dan bahwa Rasulullah saw. dan kaum muslimin juga berpuasa pada hari itu sebelum diwajibkan puasa bulan Ramadan. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya hari Asyura' adalah hari-hari Allah, maka barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah pada hari itu dan barang siapa yang tidak ingin, maka ia boleh meninggalkannya. (Shahih Muslim No.1901)

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.:
Dari Abdurrahman bin Yazid, ia berkata: Asy`ats bin Qais datang menjumpai Abdullah, ketika ia sedang makan siang, ia (Abdullah) berkata: Wahai Abu Muhammad, mari kita makan siang. Ia (Asy`ats) berkata: Bukankah hari ini adalah hari Asyura'? Ia (Abdullah) bertanya: Apakah engkau mengetahui apa hari Asyura' itu? Ia (Asy`ats) menjawab: Hari apa itu. Kemudian ia (Abdullah) menjelaskan: Hari itu adalah hari yang dahulu Rasulullah saw. selalu berpuasa sebelum diwajibkan puasa bulan Ramadan dan ketika puasa bulan Ramadan diwajibkan, puasa hari Asyura' itu ditinggalkan. (Shahih Muslim No.1905)

Hadis riwayat Muawiyah bin Abu Sufyan ra.:
Dari Humaid bin Abdurrahman bahwa ia mendengar Muawiyah bin Abu Sufyan berpidato di Madinah pada hari Asyura' ketika ia berkunjung ke kota tersebut. Ia bertanya: Di manakah ulama-ulama kalian, wahai penduduk Madinah? Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda tentang hari ini. Hari ini adalah hari Asyura' dan Allah tidak mewajibkan kalian melaksanakan puasa pada hari ini, tetapi aku berpuasa. Maka barang siapa di antara kalian ingin berpuasa, maka berpuasalah dan barang siapa di antara kalian ingin berbuka, maka silakan tidak puasa. (Shahih Muslim No.1909)

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi melaksanakan puasa hari Asyura'. Ketika ditanyakan tentang hal itu, mereka menjawab: Hari ini adalah hari kemenangan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Musa as. dan Bani Israel atas Firaun. Karena itulah pada hari ini kami berpuasa sebagai penghormatan padanya. Mendengar jawaban itu Rasulullah saw. bersabda: Kami lebih berhak atas Musa dari kalian, maka beliau menyuruh para sahabat untuk berpuasa. (Shahih Muslim No.1910)

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Has.ri Asyura' adalah hari yang dimuliakan orang-orang Yahudi dan dijadikannya sebagai hari raya. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Berpuasalah kalian pada hari Asyura' tersebut. (Shahih Muslim No.1912)

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Ibnu Abbas ra. pernah ditanya tentang puasa pada hari Asyura', dia menjawab: Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. berpuasa sehari untuk mencari keutamaan hari itu atas hari-hari yang lain selain pada hari ini. Begitu pula (saya tidak pernah melihat beliau) berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan ini, bulan Ramadan. (Shahih Muslim No.1914)

18. Barang siapa makan pada siang hari Asyura', maka hendaknya ia berpuasa pada sisa harinya

Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah mengutus seorang laki-laki dari Aslam pada hari Asyura' untuk mengumumkan kepada manusia bahwa Barang siapa yang belum berpuasa, maka hendaknya ia berpuasa dan barang siapa yang terlanjur makan, maka hendaknya ia menyempurnakan dengan berpuasa sampai menjelang malam. (Shahih Muslim No.1918)

Hadis riwayat Rubayyi` binti Muawwidz bin Afra' ra., ia berkata:
Rasulullah saw. mengirim surat ke kampung-kampung Ansar di sekitar Madinah yang isinya: Barang siapa yang pada pagi hari ini dalam keadaan berpuasa, maka hendaknya ia menyempurnakan puasanya itu. Barang siapa yang pada pagi hari ini tidak berpuasa, maka hendaknya ia berpuasa pada sisa harinya. Setelah itu kami berpuasa, bahkan kami menyuruh anak-anak kami yang masih kecil untuk ikut berpuasa bersama kami atas izin Allah. Sehingga ketika kami berangkat ke mesjid, kami membuatkan untuk mereka (anak-anak kami) mainan dari bulu kambing kibasy. Jika di antara mereka ada yang menangis minta makan, maka kami (hiburnya) dengan memberikan mainan tersebut. Demikian yang kami lakukan sampai kami semua boleh berbuka. (Shahih Muslim No.1919)

19. Larangan berpuasa pada hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha

Hadis riwayat Umar bin Khathab ra., ia berkata:
Bahwa dua hari ini hari yang dilarang Rasulullah saw. untuk berpuasa, yaitu hari raya Idul Fitri setelah kalian berpuasa (Ramadan) dan hari raya makan (daging kurban) setelah kalian menunaikan ibadah haji. (Shahih Muslim No.1920)

Hadis riwayat Abu Said Khudhri ra., ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah patut berpuasa pada dua hari tertentu, yakni Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri setelah puasa Ramadan. (Shahih Muslim No.1922)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Seorang laki-laki datang kepada Ibnu Umar ra. dan berkata: Sungguh aku telah bernazar untuk berpuasa satu hari yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Idul Fitri. Ibnu Umar ra. berkata: Allah Taala memerintahkan untuk menepati janji, nazar dan Rasulullah saw. melarang puasa pada hari ini. (Shahih Muslim No.1924)

20. Makruh berpuasa pada hari Jumat saja

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Dari Muhammad bin Abbad, ia berkata: Aku bertanya kepada Jabir bin Abdullah ra. ketika sedang melakukan tawaf di Baitullah: Apakah Rasulullah saw. melarang puasa pada hari Jumat saja? Jabir menjawab: Ya, demi Tuhan Baitullah ini. (Shahih Muslim No.1928)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jumat, kecuali ia berpuasa sehari sebelumnya atau (berniat puasa) hari sesudahnya. (Shahih Muslim No.1929)

21. Penghapusan firman Allah: Dan wajib bagi orang-orang yang berat melakukannya jika mereka tidak berpuasa membayar fidyah dengan firman-Nya Barang siapa di antara engkau hadir di negeri tempat tinggalnya di bulan itu, maka hendaknya ia berpuasa pada bulan itu

Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra., ia berkata:
Ketika turun ayat berikut, Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya jika mereka tidak berpuasa membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin, maka orang yang ingin tidak puasa, cukup dengan membayar fidyah, hingga akhirnya turun ayat berikutnya yang menghapus hukum ayat sebelumnya. (Shahih Muslim No.1931)

22. Membayar puasa Ramadan di bulan Syakban

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Adalah aku mempunyai tanggungan puasa Ramadan, aku tidak dapat membayarnya kecuali pada bulan Syakban, karena kesibukan dari Rasulullah saw. atau kesibukan bersama Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.1933)

23. Membayarkan tanggungan puasa orang yang telah meninggal

Hadis riwayat Aisyah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang meninggal dunia dan ia mempunyai tanggungan puasa, maka walinya harus berpuasa untuk membayar tangungannya. (Shahih Muslim No.1935)

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Bahwa seorang perempuan datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Sesungguhnya ibuku telah meninggal dan ia mempunyai tanggungan puasa sebulan. Beliau bertanya: Apa pendapatmu jika ibumu mempunyai utang kepada orang lain, apakah engkau akan membayarnya? Ia menjawab: Ya (aku akan bayar). Beliau bersabda: Utang kepada Allah adalah lebih berhak untuk dibayar. (Shahih Muslim No.1936)

24. Menjaga lidah bagi yang berpuasa

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang dari kalian bengun dalam keadaan berpuasa, maka janganlah ia berbicara jorok dan kotor, maka jika seseorang dicaci atau diperangi, maka hendaklah ia berkata: Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa. (Shahih Muslim No.1941)

25. Keutamaan puasa

Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat pintu yang bernama Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk lewat pintu itu pada hari kiamat. Tidak ada orang selain mereka yang masuk bersama mereka. Ditanyakan: Di mana orang-orang yang puasa? Kemudian mereka masuk lewat pintu tersebut dan ketika orang yang terakhir dari mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup kembali dan tidak ada orang yang akan masuk lewat pintu itu. (Shahih Muslim No.1947)

26. Keutamaan berpuasa di jalan Allah bagi orang yang mampu, tanpa mudarat dan meninggalkan hak (bekerja)

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah seorang hamba yang berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh jarak perjalanan 70 tahun. (Shahih Muslim No.1948)

27. Makan, minum dan bersetubuhnya orang yang lupa itu tidak membatalkan puasa

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa lupa bahwa ia sedang berpuasa, sehingga ia makan atau minum, maka hendaklah ia meneruskan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah. (Shahih Muslim No.1952)

28. Puasanya Nabi saw. pada selain bulan Ramadan. dan sunat tidak mengosongkan satu bulan dari puasa

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. tidak pernah berpuasa satu bulan penuh, kecuali pada bulan Ramadan. Beliau berpuasa, jika beliau mau, sampai-sampai ada yang mengira bahwa beliau, demi Allah, tidak pernah tidak puasa. Jika beliau mau, beliau tidak puasa, sampai-sampai ada yang mengira bahwa beliau, demi Allah, beliau tidak pernah puasa. (Shahih Muslim No.1959)

Hadis riwayat Anas ra.:
Bahwa Rasulullah saw. pernah selalu berpuasa (sunat), sampai ada yang mengatakan bahwa beliau seakan-akan berpuasa terus-menerus. Dan pernah pula beliau selalu tidak berpuasa, sampai ada yang mengatakan bahwa beliau tidak pernah puasa (sunat). (Shahih Muslim No.1961)

29. Larangan berpuasa setahun penuh bagi yang akan memudaratkan atau menjadikan kewajibannya terbengkalai atau tidak berbuka pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha serta pada hari tasyrik dan penjelasan keutamaan berpuasa selang-seling

Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata:
Rasulullah saw. dikabarkan bahwa aku pernah berkata akan selalu salat qiyam, akan berpuasa pada siang harinya sepanjang hidupku. Kemudian Rasulullah saw. bertanya: Betulkah engkau pernah bilang demikian? Aku menjawab: Betul, aku pernah mengatakannya, wahai Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda: Sungguh engkau tidak akan mampu melakukan yang demikian. Oleh karena itu berpuasalah dan juga berbukalah. Tidurlah dan bangun malamlah. Berpuasalah tiga hari dalam setiap bulan. Sebab, satu kebajikan itu nilainya sama dengan sepuluh kebajikan. Dan yang demikian itu (puasa tiga hari dalam tiap bulan) nilainya sama dengan puasa satu tahun. Lalu aku katakan kepada Rasulullah saw: Tetapi aku mampu berbuat lebih dari itu. Beliau bersabda: Berpuasalah sehari dan tidak puasa dua hari. Aku katakan kepada beliau: Tetapi aku mampu berbuat lebih dari itu. Rasulullah saw. bersabda: Jika begitu, berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itu adalah puasa nabi Daud as. dan itulah puasa yang tengah-tengah. Kemudian aku berkata: Sungguh aku mampu berbuat lebih dari itu. Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada yang lebih utama dari itu. Abdullah bin Amru ra. berkata: Aku terima tiga hari sebagaimana yang dikatakan Rasulullah saw. adalah lebih aku sukai dari istri dan hartaku. (Shahih Muslim No.1962)

30. Hukum puasa pada hari-hari akhir bulan Syakban

Hadis riwayat Imran bin Hushain ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda kepadanya atau kepada orang lain (dan ia mendengarnya): Apakah engkau berpuasa pada hari-hari akhir bulan Syakban? Aku menjawab: Tidak. Beliau bersabda: Kalau begitu, maka berpuasalah dua hari. (Shahih Muslim No.1975)

31. Keutamaan lailatulkadar, anjuran untuk mencarinya, keterangan tentang waktunya dan waktu lebih diharapkan saat mencarinya

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa sekelompok orang dari sahabat Rasulullah saw. bermimpi melihat lailatulkadar pada hari ke tujuh yang terakhir. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Menurutku bahwa mimpi kalian pasti bertepatan dengan hari ke tujuh terakhir, maka barang siapa yang ingin menantinya, maka hendaklah ia menanti pada hari ke tujuh terakhir (bulan Ramadan). (Shahih Muslim No.1985)

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Rasulullah saw. pernah melakukan iktikaf pada sepuluh hari pertengahan bulan Ramadan. Ketika mana waktu dua puluh malam telah berlalu dan akan menyambut malam yang kedua puluh satu, maka beliau kembali ke rumahnya dan sahabat yang beriktikaf bersama beliau juga kembali ke rumah mereka. Kemudian beliau bangun malam pada malam ia kembali dari iktikaf dan berpidato di hadapan sahabat serta menyuruh mereka untuk melaksanakan kehendak Allah lalu bersabda: Sungguh dahulu aku iktikaf pada sepuluh malam ini (sepuluh malam pertengahan) kemudian nampak olehku (melalui mimpi) untuk iktikaf pada sepuluh malam akhir. Barang siapa yang pernah iktikaf bersamaku, maka hendaklah ia tidur di tempat iktikafnya. Sesungguhnya aku telah melihat (lailatulkadar) pada malam-malam ini, tetapi lalu aku lupa (waktunya), maka cari dan nantikanlah malam itu di sepuluh malam akhir yang ganjil. Aku pernah bermimpi bahwa aku sujud di air dan lumpur. Abu Said Al-Khudri berkata: Pada malam kedua puluh satu, kami diturunkan hujan, sehingga air mengalir dari atap mesjid ke tempat salat Rasulullah saw., lalu aku memperhatikan beliau. Beliau sudah selesai dari salat Subuh dan pada wajah beliau basah dengan lumpur dan air. (Shahih Muslim No.1993)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Cari dan nantikanlah lailatulkadar pada sepuluh terakhir bulan Ramadan. (Shahih Muslim No.1998)


--------------------------------------------------------------------------------

Sumber: http://hadith.al-islam.com/bayan/Tree.asp?Lang=IND

WAKTU YANG BAIK UNTUK “BELAJAR”

Termasuk hikmah dari Allah bahwasanya tingkatan semangat seseorang, motivasi, keinginan, dan konsentrasinya untuk mencari ilmu berbeda-beda. Itulah sebabnya, sebagian orang merasakan kenikmatan jiwa yang menakjubkan, cepat paham, dan kuat dalam menghafal pada waktu-waktu tertentu dibandingkan dengan waktu-waktu yang lain.
Al-Khatib Al-Baghdadi berkata, “Waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur, ditengah hari, kemudian di pagi hari. Menghafal di waktu malam lebih baik daripada waktu siang, dan waktu lapar lebih baik daripada waktu kenyang.”
Imam Ibnu Jamaah berkata, “Waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur, waktu pagi untuk penelitian, tengah hari untuk menulis, dan malam hari untuk membaca.”
Khalil bin Ahmad berkata, “Waktu pikiran yang paling jernih adalah waktu sahur.”
Ibnu Jauzi mengatakan bahwa ketika kekuatan semakin lemah, maka dibutuhkan penyegaran. Ketika menulis, membaca, dan mengarang tetap dibutuhkan, dan lebih penting lagi adalah menghafal, maka waktunya harus dibagi menjadi dua, yaitu menghafal diawal pagi dan malam. Dan sisa waktunya dibagi untuk menulis, membaca, serta istirahat dari hal-hal yang mubah.
Dari pihak menulis berpendapat bahwa waktu yang paling baik untuk belajar adalah waktu sahur. Namun, bagi anda yang sekiranya susah untuk bangun di malam hari, kami sarankan anda belajar sebelum tidur dan mengulanginya kembali ketika bangun tidur di pagi hari. Selamat Mencoba!

Buktikan siapa yang hapal Alkitab walau satu surat saja di luar kepala!

Pernah terjadi ketika dalam suatu acara Debat Islam & Kristen di salah satu gedung di Jakarta, waktu memasuki acara tanya jawab, seorang ahwat mengajukan satu pertanyaan kepada sang Pendeta yang bertitel Doctor Teologi sebagai berikut :

AHWAT: "Pak Pendeta, di dunia ini ada banyak orang yang hapal Al Qur'an diluar kepala. Apakah ada orang yang hapal Alkitab diluar kepala?"

PENDETA: "Di dunia ini tidak mungkin ada yang hapal Alkitab di luar kepala. Sejenius apa pun orarig itu, tidak mungkin dia bisa hapal Alkitab di luar kepala, sebab Alkitab itu adalah buku yang sangat tebal, jadi sulit untuk dihapal. Berbeda dengan Al Qur'an. Al Qur'an adalah buku yang sangat tipis, makanya mudah dihapal."

Jawaban pendeta tersebut terlalu singkat, tidak rasional dan sangat merendahkan bahkan melecehkan AI Qur’an.

Dengan jawaban pak Pendeta hanya seperti itu, karena penasaran, kami maju ke depan, merebut mikropone yang ada difangan ahwat tersebut, dan melanjutkan pertanyaan ahwat tadi. (maaf disini kami pakai nama pengganti HILS)

HILS : "Maaf pak Pendeta, tadi bapak katakan bahwa Al Qur an adalah buku yang sangat tipis, makanya gampang dihapal diluar kepala. Tapi pak Pendeta, bahwa setipis-tipisnya Al Qur'an, ada sekitar 500 s/d 600 halaman, jadi cukup banyak juga lho!! Tapi kenyataannya di dunia ini ada jutaan orang yang hapal Al Qur'an diluar kepala. Bahkan anak kecil sekalipun banyak yang hapal diluar kepala, walaupun artinya belum dipahami. Sekarang saya bertanya kepada pak Pendeta, Alkitab itu terdiri dari 66 kitab bukan? Jika pak Pendeta hapal satu surat saja diluar kepala (1/66 saja), semua yang hadir disini jadi saksi, saya akan kembali masuk agama Kristen lagi! Ayo silahkan pak Pendeta!"

Mendengar tantangan saya seperti itu, situasi jadi tegang, mungkin audiens yang muslim khawatir, jangan-jangan ada salah satu Pendeta yang benar-benar hapal salah satu surat saja di dalam Alkitab tersebut. Seandainya ada yang hapal, berarti saya harus tepati janjiku yaitu harus masuk Kristen kembali. Karena para Pendetanya diam, saya lemparkan kepada jemat atau audiens Kristen yang dibelakang.

HILS : "Ayo kalian yang dibelakang, jika ada diantara kalian yang hapal satu surat saja dari Alkitab ini diluar kepala, saat ini semua jadi saksi, saya akan kembali masuk ke agama Kristen lagi, silahkan!!"

Masih dalam situasi tegang, dan memang saya tahu persis tidak akan mungkin ada yang hapal walaupun satu surat saja diluar kepala, tantangan tersebut saya robah dan turunkan lagi. Saat itu ada beberapa Pendeta yang hadir sebagai pembicara maupun sebagai moderator. Mereka itu usianya bervariasi, ada yang sekitar 40, 50 dan 60an tahun. Pada saat yang sangat menegangkan, saya turunkan tantangan saya ke titik yang terendah, dimana semua audiens yang hadir, baik pihak Kristen maupun Islam semakin tegang dan mungkin sport jantung.

HILS : "Maaf pak Pendeta, umur andakan sekitar 40, 50 tahun dan 60an tahun bukan? Jika ada diantara pak Pendeta yang hapal SATU LEMBAR saja BOLAK BALIK ayat Alkitab ini, asalkan PAS TITIK KOMANYA, saat ini semua jadi saksinya, aku kembali masuk agama Kristen lagi!! Silahkan pak!"

Ketegangan yang pertama belum pulih, dengan mendengar tantangan saya seperti itu, situasi semakin tegang, terutama dipihak teman-teman yang beragama Islam. Mungkin mereka menganggap saya ini gila, over acting, terlalu berani, masak menantang para Pendeta yang hampir rata­rata bertitel Doctor hanya hapalan satu lembar ayat Alkitab saja. Suasana saat itu sangat hening, tidak ada yang angkat suara, mungkin cemas, jangan-jangan ada yang benar-benar hapal ayat Alkitab satu lembar saja. Karena para pendeta diam seribu bahasa, akhirnya saya lemparkan lagi kepada jemaat atau audiens yang beragama Kristen.

HILS : "Ayo siapa diantara kalian yang hapal satu lembar saja ayat Alkitab ini, bolak balik asal pas titik komanya, saat ini saya kembali masuk Kristen. Ayo silahkan maju kedepan!"

Ternyata tidak ada satu pun yang maju kedepan dari sekian banyak Pendeta maupun audiens yang beragama Kristen. Akhirnya salah seorang Pendeta angkat bicara sebagai berikut:

PENDETA: "Pak Insan, terus terang saja, kami dari umat Kristiani memang tidak terbiasa menghapal. Yang penting bagi kami mengamalkannya."

HILS : "Alkitab ini kan bahasa Indone­sia, dibaca langsung dimengerti! Masak puluhan tahun beragama Kristen dan sudah jadi Pendeta, selembar pun tidak terhapal? Kenapa? Jawabnya karena Alkitab ini tidak murni wahyu Allah, maka­nya sulit dihapal karena tidak mengandung mukjizat! Beda dengan Al Qur’an. Di dunia ini ada jutaan orang hapal diluar kepala, bahkan anak kecilpun banyak yang hapal diluar kepala seluruh isi Al Qur'an yang ratusan halaman. Padahal bahasa bukan bahasa kita Indonesia. Tapi kenapa mudah dihapal? Karena Al Qur'an ini benar-benar wahyu Allah, jadi mengandung mukjizat Allah, sehingga dimudahkan untuk dihapal. Soal meng-amalkannya, kami umat Islam juga berusaha mengamalkan ajaran Al Qur’an. Saya yakin jika bapak-bapak benar­benar mengamalkan isi kandungan Alkitab, maka jalan satu-satunya harus masuk Islam. Bukti lain bahwa Al Qur'an adalah wahyu Allah, seandainya dari Arab Saudi diadakan pekan Tilawatil Qur'an, kemudian seluruh dunia mengakses siaran tersebut, kami umat islam bisa mengikutinya, bahkan bisa menilai apakah bacaannya benar atau salah. Dan ketika mengikuti siaran acara tersebut, tidak perlu harus mencari kitab Al Qur'an cetakan tahun 2000 atau 2005. Sembarang Al Qur'an tahun berapa saja diambil, pasti sama. Beda dengan Alkitab. Seandainya ada acara pekan tilawatil Injil disiarkan langsung dari Amerika, kemudian seluruh dunia mengaksesnya, kitab yang mana yang jadi rujukan untuk di ikuti dan dinilai benar tidaknya? Sama-sama bahasa Inggris saja beda versi, jadi sangat mustahil jika ada umat Kristiani bisa melakukan pekan tilawatil Injil, karena satu sama lainnya berbeda."

30 Agustus 2009

7 Perkara Yang Membuat Anda Bermotivasi Di Waktu Pagi

Perkara terbaik yang anda patut lakukan di waktu pagi, adalah :

1. Bersyukur, bersyukur, bersyukur.
Bersyukurlah sebab anda masih diberi peluang untuk meneruskan hidup, anda juga masih ada kesempatan untuk melakukan yang terbaik hari ini, lebih baik dari yang kelmarin.

2. Tekad Bermotivasi.
Pasang niat dalam hati yang anda mahu jadi bersemangat sepenuhnya. Ambil beberapa artikel-artikel motivasi pendek dan baca dalam seminit dua.

Di waktu awal pagi, jangan buka email, baca newspaper, baca gosip-gosip mahupun join sesi mengumpat bersama kawan-kawan. Sebab, ia menerbitkan energi negatif lalu menghalang anda dari bermotivasi sepanjang hari.

3. Dekatkan Diri Dengan Sesi Motivasi.
Ikuti sesi-sesi motivasi di media, misalnya Motivasi Pagi di TV3 dan sesi motivasi Dr Izzy di Hot FM. Luangkan masa 3-5 minit memberi motivasi pada diri sendiri melalui sesi-sesi motivasi pendek ni.

Motivasi harus dijaga, sebab kalau tak di jaga ia mudah turun. Kesannya, anda menjadi tidak bersemangat, lemah longlai dan lemas.

4. Dalam Apa Jua Yang Anda Buat, Mulakan Dengan Bismillah.
Bila anda mula punch card nak masuk kerja, baca bismillah, moga anda dijauhkan dari bisikan syaitan yang membuat anda lalai, mengantuk, macam tak cukup ‘cas betri’ saja.

Andai kata anda seorang pelajar, bermula dari nak masuk kelas, duduk di kerusi anda dan mula nak bukak buku, mulakan semuanya dengan bismillah. Moga apa jua yang anda lakukan mendapat keberkatan.

Masuk saje ke dalam kelas, pasang niat anda mahu menuntut ilmu. Bila istiqamah melakukannya, anda punya peluang cerah untuk menjadi cemerlang!

5. Set Target Kemajuan Diri Sendiri
Ini juga kurang dititikberatkan. Bila dah keluar rumah sama ada ke kelas atau ke tempat kerja, kita tak tahu apa yang kita nak capai hari tu. Betul tak?

Kita hanya nak sampai di sana, bekerja (atau menghadiri kelas) lepas tu nanti petang balik rumah, berehat, makan, minum, pastu tidur. Esok pagi, bangun dan perkara sama berulang lagi.

Hidup Anda bagai dalam 1 bulatan, situ-situ saja.

Mulai hari ini, ubah sikap anda. Set target apa yang anda mahu capai, lagi best setkan untuk setiap hari.

Andai anda seorang pelajar, set target berapa bab yang anda nak ulangkaji, berapa buah buku yang anda nak baca dalam minggu ni, berapa soalan anda nak bertanya pada lecturer atau guru anda nanti.

Andai anda seorang usahawan, set target berapa jualan yang anda nak capai hari ini dan berapa keuntungan yang anda nak dapat hasil dari bisnes anda. Set juga apa yang anda nak pelajari hari ni dalam bidang bisnes anda.

Andai anda seorang pekerja, set berapa tugas yang anda nak siapkan dan set limit masa untuk anda menyiapkan segalanya. Kecekapan seorang pekerja di nilai dari kepantasan, ketepatan dan kekemasan.

6. Lihat Warna Cerah
Warna boleh mempengaruhi mood. Warna cerah membuat kita jadi energetik, ceria dan penuh dengan idea.

Setiap hari, lihat warna-warna yang cerah seperti kuning, merah, biru dan hijau. Cara ni saya dah test sendiri, berkesan sungguh!

Dekatkan diri dengan benda-benda berwarna cerah sebab ia mampu merubah mood anda menjadi positif.

7. Penuhkan Hati Dengan Kemaafan
Lepaskan segala yang dulu-dulu. Maafkan orang diwaktu pagi, maafkan kesalahan semuanya dari dulu sampai sekarang.

Lepaskan dendam, rasa tak puas hati, geram, sakit hati dan yang sewaktu dengannya.

Andai emosi-emosi negatif ni bersarang di hati (walaupun sedikit) ia menghalang motivasi. Kesannya, anda jadi orang yang tak bersemangat langsung.

Lebih teruk, anda jadi orang yang berfikiran negatif, hanya nampak yang negatif dalam diri setiap orang, setiap situasi dan setiap benda.

Anda mesti berubah untuk kemajuan diri.

Berani Berubah Untuk Kecemerlangan Hidup.

30 Maret 2009