26 Agustus 2011

Kisah Wang Zipping, Muslim China Sang Legenda Grandmaster Wushu


seratus delapan puluh kilometer dari utara Kota Terlarang (Beijing saat ini), terletak Changzhou, tempat tinggal suku Hui. Hui adalah suku Muslim di Cina. Namun, selain Islam, ada hal yang menjadi kecintaan anggota suku, yakni tradisi seni bela diri.

Sebelum penemuan senjata, Wushu merupakan alat utama pertempuran dan pertahanan diri di Cina. Para pemimpon Hui selalu mendorong anggotanya mempelajari Wushu sebagai 'kebiasaan suci' demi memperkuat disiplin dan keberanian untuk memperjuangkan sekaligus bertahan di tanah mereka.

Saat itu masjid-masjid, bagi suku Hui, bukan hanya tempat untuk beribadah, tapi juga medan latihan bagi grandmaster untuk menempa dasar-dasar Wushu kepada murid-murid yang antusias.

Seperti banyak Hui yang lain, Wang Ziping lahir di tengah keluarga miskin. Ayahnya bekerja sebagai petinju bayaran. Saat masih bocah, Ziping menunjukkan keinginan kuat belajar Wushu. Bela diri ini adalah identitas Hui. Tidak ada Hui--yang saat itu hanya senilai upah garam--akan berani menjalani hidup tanpa "Latihan Delapanbelas Pukulan Pertempuran" dan "Tinju Diagram Delapan" melekat pada tubuh dan pikiran.

Selain Wushu, Hui juga mendalami ajaran Islam. Dengan demikian kehidupan Hui adalah campuran antara buruh miskin, latihan keras dan spiritual mendalam. Kemampuan luar biasa mereka dalam Wushu bukan sesuatu yang datang sekejap mata.

Begitu pula yang dialami Ziping. Di tengah pelajaran mengaji Al Qur'an, Ziping juga harus mengangkat batu berat untuk membangun stamina, kekuatan dan galian parit yang kian lama kiat luas begitu kemampuannya melompat meningkat. Keseimbangan yang baik diasah dengan cara berbahaya. Zipping ditanam dalam tanah.

Saat itu pula Zipping membaca lantunan zikir. Kekuatan dan keseimbangannya pun bertambah berlipat ganda. Konsentrasi yang biasa dilakukan saat shalat sebagai tuntutan dalam Islam menjadi tulang punggung sesolid batu bagi gerakan mengalir Wushu.

Iklim di Changzou cukup sejuk ketika musim panas, namun dingin saat musim salju. Dalam bulan-bulan musim dingin salju jarang turun sehingga memungkina latihan tetap digelar. Zipping berlatih dengan seluruh elemen untuk membuat tangguh tubuhnya. Begitu ia menginjak usia 14 tahun, ia sudah bisa melompat lebih dari 3 meter dari posisi berdiri.

Sayang bocah dengan tubuh setegap pria dewasa dan kualitas petarung itu tak memiliki guru. Ayahnya yang keras kepala menolak memasukkan Zipping ke sekolah Wushu. Setengah putus asa mencari guru dan teman, ia jatuh ke dalam komunitas rahasia yang menyebut diri mereka "Jurus Kebenaran dan Keharmonian".

Akhirnya Wang Zipping memutuskan pergi dan mengembara ke selatan Jinan, di mana ia menjadi musafir yang tinggal di sebuah Masjid Besar. Dalam ruang utama masjid itulah, Zipping bertemu pria seperti dirinya, seorang petinju. Ia bernama Yang Hongxiu, grandmaster Wushu yang akhirnya menjadi gurunya.

Dan Zipping pun dengan serius mulai mempelajari gerakan burung dan mamalia, seperti elang menukik menyambar mangsa, gerakan kelinci melintas padang rumput, hingga lompatan jitu anjing menghindar dari bahaya. Ia menyerap semua karakter gerakan itu kemudian menciptakan gayanya sendiri. Stamina dan refleksnya yang kian berkembang, membuat Zipping tak hanya kuat tetapi juga cepat--sebuah kombinasi mematikan dalam Wushu.

Seorang dianggap Grandmaster ketika ia mampu menggunakan alat apa pun sebagai senjata. Pengembangan kemampuan ini adalah seni sekaligus kebutuhan dalam Wushu. Zipping, menjadi luar biasa fasih dengan semua senjata utama.

Dia sangat mahir terutama dalam melakukan Qinna, yakni teknik sergapan yang dapat mengunci sendi dan otot-otot lawan dalam persiapan melakukan serangan dahsyat; Shuaijiao. Nama yang terakhir itu adalah gaya bertarung tangan kosong yang menggabungkan prinsip Tai Chi, Hard Qigong dan Teknik Meringankan Tubuh.

Ia mendapat pengakuan sebagai seniman bela diri yang utuh. Pada saat bersamaan ia juga pakar dalam trauma tulang. Ia mengombinasikan pengetahuan mendalam dalam Qinna dengan ketrampilang mengatur tulang. Akhirnya ia menemukan sistem penyembuhan untuk cedera Wushu dan olahraga di utara Cina.

Legenda Klasik

Banyak kisah, ada yang asli dan juga sekedar mitos, yang telah disematkan pada sosoknya. Namun yang selalu diulang adalah kisah satu ini.

Selama melakukan praktek pengobatan di Jiaozhou, Jerman ditugaskan untuk membangun rel kereta api dari kawasan itu menuju Jinan. Proyek mercusuar itu adalah harga mahal yang harus dibayar setelah Ratu Ci'xi gagal dalam pemberontakan tinju. Rel dibuat dengan yang tujuan memperluas dan mengkokohkan kontrol Eropa atas daratan Cina.

Reputasi Zipping bukannya tak diketahui oleh Jerman. Lebih cerdas dan berani dari pada koleganya, para Jerman berupaya mempermainkannya. Seorang petinggi militer Jerman bersiasat dengan menempatkan penggilingan batu besar di depan stasiun rel kereta api dan menantang siapa pun untuk mengangkatnya.

Zipping yang tidak pernah bisa tahan dengan penghinaan terhadap orang Cina, secara alami langsung gusar. Seperti yang diharapkan Jerman, Zipping masuk perangkap.

"Bagaimana kalau saya bisa mengangkatnya," tanya Zipping.

"Maka gilingan itu menjadi milikmu," para Jerman menjawab dengan tampang mengolok-olok.

"Bila saya gagal?"

"Maka kamu harus membayar,"

Zipping denga mudah mengangkan gilingan batu itu, meninggalkan para Jerman tercengang-cengang. Seorang warga Amerika yang bekerja sebagai guru fisika di tempat itu, menyaksikan aksi Zipping. Ia pun menantang duel.

Saat berjabat tangan mengawali pertandingan, tiba-tiba si Amerika dengan kuat memegang tangan Zipping dan berupaya membantingnya ke tanah. Zipping secepat kilat menyapukan kaki ke bagian bawah tubuh lawannya dan membuatnya ambruk.

Karena reputasinya, Zipping ditunjuk sebagai kepala Divisi Shaolin di Institut Pusat Seni Bela Diri. Ia juga pernah menjabat wakil presiden Asosiasi Whusu Cina, organisasi Wushu tertinggi di CIna.

Ia memegang banyak gelar dan tanggung jawab, termasuk konsultan sejumlah rumah sakit besar di penjuru Cina. Karirnya sebagai pakar bela diri juga kian menajam setelah ia melakoni banyak duel dengan orang asing. Ia selalu ingin membuktikan bahwa Cina bukan ras inferior.

Meski dalam usia senja, Zipping tak pernah kehilangan kekuatan dan kecepatannya. Pada 1960 ketika ia menjadi pelatih dan direktur grup pelajar Wushu yang menyertai perdana menteri saat itu, Zhou Enlai, melawat ke Burma, ia diminta mendemonstrasikan kemampuannya. Di depan tuan rumah ia menampilkan jurus dengan senjata luar biasa berat, Pedang Naga Hitam. Dengan teknik tinggi, kemampuan dan semangat muda, tak satupun orang berpikir ia telah berkepala delapan. (republika)

http://suaramedia.com/sejarah/sejarah-islam/40024-kisah-wang-zipping-muslim-china-sang-legenda-grandmaster-wushu.html

Gadis Itu Tewas Dalam Posisi Menari


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Sebagai pemandi mayat selama 13 tahun di Saudi Arabia ia belum pernah melihat pemandangan seperti ini. Ketika ia membuka selimut yang menutupi mayat tersebut ia seketika pingsan.

Beberapa wanita datang berusaha menyadarkannya, setelah ia sadar Fulanah segera menemui ibu si mayat tersebut dan bertanya, wahai ukhti seumur hidupku aku belum pernah melihat kondisi jasad yang demikian, aku melihat jasad putrimu dalam keadaan menari (berjoget) apa yang dilakukan putrimu di masa hidupnya??

Sang ibu dengan terisak menceritakan, bahwa putrinya semasa hidupnya menggandrungi musik dan nyanyian. Ia terobsesi dengan musik, terlebih usianya yang baru menginjak remaja (ABG) sulit bagi sang ibu untuk menasehatinya. Ia senang menonton lagu-lagu favorit yang sedang hit dalam video klips, menyukai penyanyi-penyanyi tersebut dengan penuh cinta. Hidupnya hanya di isi dengan nyanyian dan musik.

Suatu hari gadis belasan tahun itu datang dalam sebuah pesta, karena memang ia diundang oleh kawannya. Dalam sebuah pesta tentu saja didalamnya ada nyannyian dan musik.

Maka ketika lagu kesayangannya dinyanyikan ia tidak dapat menahan dirinya.

Mulailah ia menari (berjoget) dan bernyanyi dengan riangnya.

Dalam keadaan yang sangat bersemangat itu tiba-tiba ia terjatuh dan tubuhnya membentur meja di depannya. Ia tak sadarkan diri, orang-orang di sekitarnya berusaha menolongnya dan mereka mendapati gadis itu telah tiada.
Dan, tubuhnya kaku (benar-benar kaku dan keras)tidak dapat digerakkan. Dengan posisi tangan meliuk di atas kepala (sebagaimana layaknya orang berjoget).

Setelah mendengar penjelasan sang ibu, Fulanah berusaha memandikan mayat gadis malang itu ia pun berusaha memposisikan jasad sang gadis sebagaimana layaknya mayat yang akan dikafankan.

Tapi, subhanallah jasad itu benar-benar kaku seperti batu, ia tidak dapat menekukkan tangan sang mayat, akhirnya ia pasrah membungkus mayat dalam keadaan sebagaimana adanya.

Jika akhir hidup manusia yang menggemari para penyanyi seperti diatas mendapatkan hukuman seperti itu, bisakah kita membayangkan bagaimana keadaan para penyanyi (artis) itu sendiri bila mereka tidak segera bertaubat kepada ALLAH ?

Tidakkah kita mengambil ibrah ini wahai hamba ALLAH ?

Tidak menjadi jaminan usia yang muda tidak akan diburu ajal ?

Tidakkah kita takut ketika kita melakukan maksiat tiba-tiba ALLAH mencabut nyawa kita dengan mendadak ?

Berapa banyak generasi salaf takut akan kondisi diatas, mati dalam keadaan suul khatimah (akhir yang buruk).

Ada diantara mereka yang senantiasa berdoa agar ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA mewafatkan mereka ketika mereka sedang sujud sehingga ALLAH pun mengabulkan doanya.
Semoga ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA menjadikan kita senatiasa istiqamah dalam ketaatan dan mengakhiri hidup kita dengan Husnul khatimah.


Aamiin Ya Robbal 'alamiin

23 Agustus 2011

☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG????☆╰♥♥●•☆


☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG SIBUK????☆╰♥♥●•☆

Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu solatnya, seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman Alaihissalam.
Maka sempatkanlah bagimu untuk beribadah....... Dan bersegeralah, jangan menunda-nunda!!!

☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG MANIS SENYUMANNYA????☆╰♥♥●•☆

Orang yang mempunyai senyuman manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia berucap, "Inna lillahi wainna illaihi raji'uun".
Kemudian berkata,

"Ya Rabb, aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.

Maka berbaik hati, ikhlas serta bersabarlah


☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG KAYA????☆╰♥♥●•☆

Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.

Maka bersyukurlah atas nikmat yang kau terima dan berbagilah dengan sesama......



☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG MISKIN????☆╰♥♥●•☆

Orang miskin adalah orang yang tidak pernah puas dengan nikmat yang ada serta selalu menumpuk-numpukkan harta.

Maka janganlah kau menjadi orang yang kikir juga dengki


☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG RUGI????☆╰♥♥●•☆

Orang yang rugi adalah orang yang usianya mencapai pertengahan, namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.

Maka jangan sia-siakan umurmu dan hargailah waktumu, karna kau tak pernah tahu kapan ajal menjemput........



☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG PALING CANTIK/GANTENG????☆╰♥♥●•☆

Orang yang paling cantik/ganteng adalah orang yang menghiasi dirinya dengan akhlak terpuji.

Maka peliharalah akhlakmu dari noda dan dosa......



☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG MEMPUNYAI RUMAH PALING LUAS????☆╰♥♥●•☆


Orang yang mempunyai rumah paling luas adalah orang yang ketika mati membawa serta amal-amal kebaikan. Maka kuburnya akan diperluas sejauh mata memandang.

Maka beramamak shalehlah selagi sempat dan mampu.



☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG MEMPUNYAI RUMAH SEMPIT LAGI DIHIMPIT????☆╰♥♥●•☆


Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang ketika mati tidak membawa serta amal-amal kebaikan. Lalu kuburnya akan menghimpitnya.

Maka ingatlah akan kematian dan kehidupan setelah dunia, alam akherat yang abadi.......



☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG MEMPUNYAI AKAL????☆╰♥♥●•☆


Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni surga kelak karena tlah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.

Maka peliharalah akal sehatmu dan pergunakan semaksimal mungkin untuk mengharap ridho-Nya.......



☆╰♥♥●•☆SIAPAKAH ORANG YANG BODOH????☆╰♥♥●•☆

Orang yang bodoh adalah orang yang tidak menggunakan akalnya serta menuruti hawa nafsunya hanya demi kenikmatan sesaat yang menyeretnya ke lembah dosa.

Maka kuasai akal dan nafsumu, agar tak terjerat dengan kenikmatan semu.........



21 Agustus 2011

Sedih pada Tempatnya


Banyak di antara kita yang lebih bersedih pada urusan-urusan sepele seputar duniawi; bersedih karena sedikitnya harta, bersedih karena belum mendapatkan jodoh, bersedih karena belum memiliki anak, bahkan ada yang bersedih karena tim sepak bolanya kalah. Padahal dunia ini tempat persinggahan sementara.

Setiap orang sudah pasti akan mati, menemui Tuhannya, masuk surga atau neraka. Jangan pernah berpikir bahwa kematian kita akan datang pada usia 70 atau 80 tahun, misalnya. Tetapi berpikirlah bagaimana kita mengisi waktu dengan kebaikan.

Para ulama adalah orang yang hidup sederhana. Jika mendapatkan harta sekian, mereka mensyukurinya dan merasa cukup ( qana'ah) dengannya. Sebut saja misalnya Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ibnu Taimiyah, Rabi'ah al-Adawiyah, dan Sayyid Quthb. Mereka hidup melajang hingga wafatnya, tapi mereka tidak bersedih karena belum menikah. Imam Bukhari hingga wafatnya belum memiliki anak satu pun, tapi tak pernah sekalipun dalam hidupnya dia meratap karena tidak dikaruniai anak.

Kebahagiaan seseorang itu tidak diukur dari materi duniawi, melainkan dari kebenaran yang sedang ditegakkannya dan kedekatannya pada Allah SWT. Bersedih karena urusan-urusan duniawi tidaklah menenteramkan hati dan tidaklah menambah kebaikan apa pun kepada kita. Sebaliknya, kesedihan hanya menambah gejolak dalam jiwa kita.

Dikisahkan bahwa seorang laki-laki pernah mendatangi salah seorang tabi'in yang sedang menangis, maka orang itu menaruh belas kasihan kepadanya. Ia lalu bertanya, ''Apa yang menyebabkanmu menangis? Apakah ada rasa sakit yang kau alami?'' Tabi'in itu menjawab, ''Lebih dahsyat dari itu.'' Orang tadi bertanya lagi, ''Apakah kamu mendapat berita bahwa salah seorang anggota keluargamu meninggal dunia?'' Tabi'in itu menjawab, ''Lebih dahsyat dari itu.'' Orang itu bertanya lagi, ''Apakah kamu kehilangan hartamu?'' Tabi'in itu menjawab, ''Lebih dahsyat dari itu.''

Laki-laki itu pun berkata sambil terheran-heran, ''Lalu, apakah yang lebih dahsyat dari semua itu?'' Tabi'in itu menjawab, ''Kemarin, karena tertidur, saya lupa bangun malam ( tahajud ).'' Semestinya memang itulah yg harus kita sedihkan ....

Shalat yang tidak khusyuk, tidak mengisi waktu luang dengan amal shalih, tidak qiyamul lail, atau tidak bersedekah. Atau, melalaikan segala amal shalih lainnya padahal seharusnya kita sempat mengerjakannya.

Kita bersedih mestinya karena bekal untuk akhirat belum terisi penuh, padahal kita tak pernah tahu sampai batas mana usia kita. Lalu kesedihan itu akan menggerakkan hati untuk menjadi manusia yang lebih baik.

kafemuslimah.com