31 Januari 2010

Mengenang Humor Gus Dur

RUMAH Gus Dur di kawasan Ciganjur sehari-harinya tak pernah sepi dari tamu. Dari pagi hingga malam, bahkan tak jarang sampai dinihari para tamu ini datang silih berganti baik yang dari kalangan NU maupun bukan. Tak jarang mereka datang dari luar kota.
Menggambarkan fanatisme orang NU, menurut Gus Dur ada tiga tipe orang NU. "Kalau mereka datang dari pukul tujuh pagi hingga jam sembilan malam, dan membicarakan tentang NU, itu biasanya orang NU yang memang punya komitmen dan fanatik terhadap NU," tegas Gus Dur.
Orang NU jenis kedua, mereka yang meski sudah larut malam, sekitar jam duabelas sampai jam satu malam, namun masih mengetuk pintu Gus Dur untuk membicarakan NU, "Itu namanya orang gila NU," katanya.
Orang jenis ketiga, Gus?
"Tapi kalau ada orang NU yang masih juga mengetuk pintu saya jam dua dinihari hingga jam enam pagi, itu namanya orang NU yang gila," katanya.
Sumber: Gus Dur Net

---------------------------------------------------------------------

Hukuman Kencan dengan Malaikat
14/11/2008
Dalam sebuah pidato tentang demokrasi dan kebebasan berkeyakinan, seorang ustadz dengan berapi-api menyatakan, "Negara kita ini sekarang sudah keterlaluan. Segala sesuatu mesti sesuai dengan undang-undang bikinan DPR. Jika tidak sesuai maka harus rela meringkuk di balik terali besi."

Para hadirin tampak mendengarkan dengan khidmad. Melihat hal ini, maka sang ustadz pun bertambah menjadi-jadi saja gayanya. Dengan berapi-api ia terus melanjutkan.

"Hanya untuk menceritakan mimpi saja, seseorang harus diuji dengan undang-undang. Lihatlah Lia Eden, ia harus meringkuk di tahanan hanya karena sebuah mimpi."

"Karena mimpi berkencan dengan malaikat Jibril, ia meringkuk dua tahun di tahanan. Bayangkan kalau ia mimpi berpacaran dengan tiga malaikat sekaligus, Jibril Mikail dan Isrofil, bisa enam tahun dia dipenjara."

----------------------------------------------------------------------

Sekalinya Gus Dur Kalah
20/03/2009
Alkisah di dunia guyon, Gus Dur sempat memimpin perusahaan penerbangan Abdurrahman Wahid Air atau AW Air. Suatu hari Gus Dur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantornya, melihat para pegawainya bekerja.

Gus Dur sempat kaget melihat seorang yang duduk-duduk santai. Tidak bekerja. Padahal ini masih jam kerja.

“Kamu tidak bekerja?” tanya Gus Dur

“Maaf. Saya lagi istirahat Pak,” katanya.

Gus Dur tidak menjawab lagi. Pikirnya, karyawan ini sudah tidak bisa diberi ampun.

“Gajimu berapa sebulan?” Tanya Gus Dur.

“Satu juta Pak,” katanya.

“Ya sudah. Kamu saya kasih dua juta, dan kamu tidak usah lagi bekerja di sini.”

Orang tadi bengong, tapi uang pemberian Gus Dur tadi diterima begitu saja, dan dia langsung pergi.

Setelah itu, Gus Dur langsung memanggil salah seorang pimpinan direksi.

“Hei. Orang tadi sudah saya kasih pesangon, tidak usah lagi bekerja di sini. Kita harus tertibkan manajemen perusahaan,” kata Gus Dur agak jengkel.

“Wah. Dia bukan karyawan sini Pak. Dia pengantar barang,” kata pimpinan.

“Hah…,” Gus Dur tak bisa berkata apa-apa. Kali ini Gus Dur kalah.

Didaur ulang dari Humor Gus Dur di Okezone. Kebenaran cerita ini tak bisa dipertanggungjawabkan. Sekedar humor. (Anam)


Bagi yang belum mengetahui bahwa kewalian beliau telah tersingkap pasca wafatnya beliau
silahkan dilihat sendiri faktanya di sini

Semoga kita tidak menjadi golongan pembenci manusia-manusia kesayangan Allah Jalla jalaaluH (Dengan dalih apapun)
Amiin...

0 komentar:

Posting Komentar